Kedudukan Hamba di Sisi Allah

 
Kedudukan Hamba di Sisi Allah
Sumber Gambar: Kyai Tubagus Salim Idrus (FB Tubagus Salim Idrus)

Laduni.ID, Tangerang - اِذاَ اَردتَ اَنْ تَعْرِفَ قدرَكَ عِندهُ فاَنْظُرْ ماَذاَ يُقِيمكَ فيهِ
"Jika engkau ingin mengetahui kedudukanmu di sisi Allah, maka perhatikan di dalam bagian apa Allah menempatkan engkau.''

Hikmah ini bisa diartikan dua kedudukan.
1. Awam (umum) yaitu: apabila engkau termasuk golongan orang yang beruntung dan diterima, Allah akan menjalankan kamu pada apa-apa yang selalu menjadikan Allah Ridla seperti selalu taat dan ibadah, dan apabila kamu termasuk ahli celaka , maka Allah akan menjalankanmu pada perkara yang menjadikan murkanya Allah.

2. Khash yaitu: Jika kamu ingin mengetahui kedudukan kamu disisi Allah, maka lihatlah kedudukan Allah dihatimu.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
من اراد أن يتعلم منزلته عند الله، فلينظر كيف منزلة الله تعالى من قلبه، فإن الله عز وجل ينزل العبد عنده حيث انزله العبد من نفسه
"Barangsiapa yang ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah, maka hendaknya memperhatikan bagaimana kedudukan Allah dalam hatinya. Maka sesungguhnya Allah mendudukkan hamba-Nya, sebagaimana hamba itu mendudukkan Allah dalam hatinya."

Syeikh Fudhail bin Iyadh radhiyallahu 'anhu berkata:
"Sesungguhnya seorang hamba dapat melakukan taat ibadah kepada Tuhan itu menurut kedudukannya di sisi Tuhan, atau perasaan imannya terhadap Tuhan, atau kedudukan Tuhan di dalam hatinya."

Wahb bin Munabbih berkata: Aku telah membaca dalam kitab-kitab Allah yang dahulu Allah berfirman: "Wahai anak Adam, taatilah perintah-Ku dan jangan engkau beritahukan kepada-Ku apa kebutuhan yang baik bagimu. [Yakni engkau jangan mengajari kepada-Ku apa yang baik bagimu]. Sesungguhnya Aku [Allah] telah mengetahui kepentingan hamba-Ku, Aku memuliakan siapa yang taat pada perintah-Ku, dan menghina siapa yang meninggalkan perintah-Ku, Aku tidak menghiraukan kepentingan hamba-Ku, sehingga hamba-Ku memperhatikan hak-Ku [yakni kewajibannya terhadap Aku]."

Kitab Al-Hikam Halaman 62
Wallahu a'lam bishawab.
Oleh : Tubagus Salim Idrus (Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Huda Pangandaran, Jawa Barat). Sumber tulisan berasal dari IG: officialtubagussalim.