Heran Terhadap Orang yang Tidak Mau Menuntut Ilmu

 
Heran Terhadap Orang yang Tidak Mau Menuntut Ilmu
Sumber Gambar: Dok. Laduni.ID (ist)

Laduni.ID, Jakarta – Jangan pernah kita meninggalkan majelis ilmu, karena sudah merasa berilmu atau telah menjadi senior, para ustadz dan ulama pun terus belajar dan menuntut ilmu.

Mari kita lihat secara ruang faktual kehidupan, banyak yang berguguran dipersimpangan jalan dakwah Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, adalah orang perlahan-perlahan meninggalkan majelis ilmu secara total, baik itu tenggelam dengan kesibukan dunia, atau merasa sudah berilmu, kemudian menjadi sombong dan tergelincir.

Ulama besar generasi tabiut tabi'in, Syaikhul Hadits Al-Imam Abu Abdurrahman Abdullan bin Mubarak bin Wadhih al-Hanzhali al-Marwazi rahimahullah (726 M Turkmenistan - 797 M, Hit, Irak), menunjukkan keheranan, bagaimana mungkin seseorang jiwanya baik, jika tidak mau menuntut ilmu dan menghadiri majelis ilmu. Beliau berkata:

عجبت لمن لم يطلب العلم, كيف تدعو نفسه إلى مكرمة

“Aku heran dengan mereka yang tak menuntut ilmu, bagaimana mungkin jiwanya bisa mengajak kepada kebaikan?” (Termaktub dalam kitab Siyar A’lamin Nubala' 8/398, karya Syaikh Syamsuddin Al-Hafidz Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Utsman bin Qaimaz bin Abdullah adz-Dzahabi At-Turkumani al-Fariqi Ad-Dimasyqi Asy-Syafi'i atau Imam Adz-Dzahabi rahimahullah, 5 Oktober 1274 - 3 Februari 1348 M, Damaskus, Suriah)

Sebagaimana dinukil oleh Hadratusy Syaikh KH. Mohammad Hasjim Asy'ari rahimahullah (14 Februari 1871 - 25 Juli 1947 M Tebuireng, Jombang), dalam kitabnya Adab Ta’lim wa al-Muta’allim halaman 20, ada perkataan sahabat nabi yang bernama Mu’adz bin Jabal Radhiyallahu Anhu (605 M Madinah - 639 M, North Shuna, Yordania) sbg berikut:

تَعَلَّمُوْا الْعِلْمَ فَإِنَّ تَعَلُّمَهُ حَسَنَةٌ  وَطَلَبَهُ عِبَادَةٌ وَمُذَاكَرَتَهُ تَسْبِيْحٌ وَالْبَحْثُ عَنْهُ جِهَادٌ وَبَذْلُهُ قُرْبَةٌ وَتَعْلِيْمَهُ لِمَنْ لَا يَعْلَمُهُ صَدَقَةٌ

“Belajarlah ilmu, sesungguhnya mempelajari ilmu adalah suatu kebaikan, mencari ilmu adalah ibadah, mengingatnya adalah tasbih, membahas suatu ilmu adalah jihad, bersungguh-sungguh terhadap ilmu adalah pengorbanan, mengajarkan ilmu kepada orang yang tidak memiliki pengatahuan adalah sedekah.”

Habib Abu Bakar Alaydrus pernah mengatakan bahwa, “tidak akan turun barokah dari Allah subhanahu wa ta'ala, kalau kita tidak mau usaha di muka bumi ini.” Bahkan, sebagian ulama mengatakan, “termasuk kesombongan jika selama hidup, kita tidak pernah menghadiri majelis, karena sudah merasa cukup dengan ilmu yang dimilikinya.”

Dengan hadir di majelis ilmu, hati yang kotor akan tercuci, niat yang salah akan diperbaiki Allah subhanahu wa ta'ala, membimbing kita untuk mencintai Allah subhanahu wa ta'ala dan Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, dapat memahami agama, dapat memahami pelajaran yang terdapat dalam Al-qur’an, dengan itu kita akan mendapatkan barokah dan sejuknya pengajian, merasakan ketenangan, taufik dan hidayah ke dalam hati, Serta diangkat derajat oleh Allah subhanahu wa ta'ala.

Orang yang hadir dalam majelis ilmu, akan dihujani rahmat Allah subhanahu wa ta'ala. Rahmat itu artinya sumber kasih sayang, sehingga ia akan basah dengan limpahan kasih sayang dari Allah subhanahu wa ta'ala. Apa bentuk Rahmat Allah subhanahu wa ta'ala itu? Beragam, ada yang dimudahkan segala urusannya, dimudahkan dari segala kesulitan, diberi jalan keluar dari kesempitan, dimudahkan rezekinya, keluarga sakinah, pekerjaan yang barakah, diberi keturunan yang saleh dan salehah, semua itu adalah bentuk dari rahmat Allah subhanahu wa ta'ala.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لاَ يَقْعُدُ قَوْمٌ يَذْكُرُوْنَ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ حَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ

“Tidaklah sekelompok orang duduk berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, kecuali para malaikat mengelilingi mereka, rahmat (Allah) meliputi mereka, ketentraman turun kepada mereka, dan Allah menyebut-nyebut mereka di hadapan (para malaikat) yang ada di sisi-Nya.” (HR. Imam Muslim rahimahullah)

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, telah mendidik kita untuk menjadi orang yang selalu bersemangat.

"Bersemangatlah kalian kepada apa yang bermanfaat bagi kalian, mintalah pertolongan Allah dan jangan malas.” (HR. Imam Bukhori & Imam Muslim rahimahumallah)

Dalam surat Thaha ayat 114 ada kalimat doa:

وَقُل رَّبِّ زِدْنِى عِلْمًا

“Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu.”

Wallahu a'lam bish shawab

Oleh: Al-Faqir Gus Ahmad Zaini Alawi Khodim Padepokan Jamaah Sarinyala Kabupaten Gresik


Editor: Daniel Simatupang