KH. Husein Muhammad: Ini Beda Penceramah dengan Intelektual

 
KH. Husein Muhammad: Ini Beda Penceramah dengan Intelektual
Sumber Gambar: Dok. Laduni.ID (ist)

Laduni.ID, Jakarta – Penceramah dan intelektual memang tidak memiliki perbedaan yang sangat besar, mungkin hanya dari segi pakaian – itupun tidak semua – dan juga cara penyampaian materi menjadi informasi yang disampaikan.

Penceramah sangat identik dengan materi keagamaan yang disampaikan, berbeda dengan intelektual yang terkadang hanya menguasai satu bidang ilmu pengetahuan.

Buya Husein Muhammad menjelaskan dalam postingan di laman facebook pribadinya, Senin (2/8/2021) bahwa penceramah atau muballigh memiliki perbedaan dengan intelektual atau pemikir.

“Muballigh atau penceramah umum itu bicaranya tegas, meyakinkan, memastikan atau menjamin keberhasilan,” tulis beliau.

Misalnya, penceramah akan mengatakan, “Jika saudara-saudara begini maka pasti akan begini,” atau “siapa yang mengamalkan bacaan ini sebanyak 41 x maka pasti berhasil, sukses,” dan apabila ia ditanya mengenai persoalan hukum dia menjawab, “masalah itu hukumnya begini. Kalau ada pendapat yang lain itu salah dan sesat.”

“Kata-katanya atau pendapatnya satu, tidak macam-macam, meyakinkan, tidak membingungkan, tetapi dalam waktu yang sama membatasi pikiran publik. Kelompok ini umumnya digemari oleh orang-orang awam atau mereka yang hidup pragmatis. Tentu saja jumlah mereka besar atau mayoritas,” tulis Buya Husein.

Sebaliknya, intelektual atau pemikir memiliki pemahaman yang lebih bebas, tidak terikat. Jika ia ditanya tentang hokum suatu masalah, ia akan menjawab, “Saya kira begini,” atau “Ada banyak pendapat,” atau bahkan “Menurut professor A atau ulama B begini.”

“Kata-kata dan pendapatnya tidak pasti, bisa membingungkan sebagian besar orang, tetapi membebaskan dan memberikan alternatif jalan dan mencerdaskan. Audiensnya pada umumnya kaum intelektual juga atau yang senang berpikir atau katakanlah kaum kelas menengah yang cenderung rasional. Jumlah mereka tidak banyak, sedang-sedang saja,” lanjut beliau.

Senin, 2 Agustus 2021

Dilansir dari postingan KH Husein Muhammad


Editor: Daniel Simatupang