Takdir dan Nasib, Apa Bedanya?

 
Takdir dan Nasib, Apa Bedanya?
Sumber Gambar: Kiai Taufik Damas (Foto:twitter @TaufikDamas)

Laduni.ID, Jakarta- Obrolan saya menyoal perbedaan antara takdir dan nasib di satu grup Whatsapp (WAG). Hidup ada yang kaya dan miskin, ini takdir. Tidak mungkin hidup ini kaya semua atau miskin semua. Hidup ada yang pintar dan yang bodoh, ini takdir. Tidak mungkin (dalam) hidup ini orang pintar semua atau bodoh semua.

Kita bodoh atau pintar, kaya atau miskin, ini nasib. Bisa diubah. Takdir tidak akan bisa diubah. Takdir ada yang keras (hard) dan ada yang lunak (soft). Bangsa yang belum bisa membedakan antara takdir dan nasib, tidak akan bisa menjadi pemimpin peradaban. 

Contoh: ikan di aquarium. Hidup ikan di air, ini takdir. Nasib ikan di aquarium bisa mojok ke mana saja, tapi tetap di aquarium. Ikan tidak akan bertahan hidup di luar air, karena bertentangan dengan takdirnya.

وَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ۚ ذَٰلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ. وَالْقَمَرَ قَدَّرْنَاهُ مَنَازِلَ حَتَّىٰ عَادَ كَالْعُرْجُونِ الْقَدِيمِ . لَا الشَّمْسُ يَنبَغِي لَهَا أَن تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ ۚ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ

Perhatikan kalimat takdir (dan derivasinya) dalam ayat-ayat ini: mengacu pada aturan alam yang memiliki derajat kepastian sangat akurat. Tidak mungkin bergeser. Matahari tak akan menabrak bulan. Siang tidak mungkin merebut malam. Itulah takdir.

Mau pintar, belajar. Mau kenyang, makan. Mau punya duit, kerja. Inilah takdir. Sunatullah. Berdoa yang keluar dari kewajaran sebab-akibat oleh sebagian ulama dianggap sebagai sikap kurang ajar. Contoh: berdoa minta kaya tapi gak mau kerja. Berdoa mau pintar tapi tidak mau belajar. Berdoa minta api berasa dingin, padahal dirinya bukan nabi.

Mukjizat atau karomah hanya terjadi pada orang dan kondisi tertentu yang Allah kehendaki. Jangan pernah minta mukjizat atau karomah kalau kita bukan nabi atau wali. Doa adalah kegiatan spiritual, bukan untuk mengubah hukum sebab-akibat. Orang berdoa memiliki sandaran spiritual hingga tidak akan terjerumus pada sikap sombong atau sikap putus asa.

Peristiwa Isra Mi'raj itu khariqul adat (di luar logika sebab-akibat). Kok bisa? Karena Nabi Muhammad diperjalankan, bukan jalan sendiri.

Kata Albert Einstein, Tuhan menciptakan alam raya ini tidak seperti bermain dadu; main lempar aja; kagak tahu biji berapa yang keluar. Allah ciptakan alam raya ini dengan kepastian hukum yang kita kenal dengan istilah sunatullah. 

Kepastian ini sangat akurat hingga andai satu partikel saja bergeser, alam raya ini akan runtuh. Inilah makna و لن تجد لسنة الله تبديلا 

Oleh : Taufik Damas, Lc. Sumber tulisan dari utasan @TaufikDamas

Editor : Ali Ramadhan