Doa untuk Menenangkan Hati yang Galau

 
Doa untuk Menenangkan Hati yang Galau
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta – Ada doa dahsyat yang insya Allah dijamin ampuh bagi yang resah. Kandungan doa ini bukan sekadar kata-kata, sebab ini dari Rasulullah SAW. Dalam tulisan ini akan diuraikan tiga kandungan utama terkait doa dari Rasulullah yang harus kita resapi agar dapat mengatasi kegalauan hidup.

Bagian pertama, doa ini mengukuhkan posisi kita di depan Sang Pencipta. Kita menegaskan diri bahwa siapapun kita, apapun posisi dan gelar kita, kita sejatinya tak lebih hanya seorang hamba. Ini starting pointnya. Semua jalan hidup kita berada dalam kekuasaan-Nya. Semua aturannya kita turuti dan kita mengakui sepenuhnya bahwa apapun yang Allah tetapkan untuk kita, itu adalah keputusan yang adil. Kita tidak akan protes dan mengeluh apalagi menggugat keadilan-Nya. Sekali lagi, kita hanya seorang hamba!

Bagian kedua, di dalam doa ini kita menyeru dengan menyebut asma-Nya. Para kekasih-Nya telah khusus dianugerahi asma-Nya, sementara kita hanya mengetahui asma-Nya apa yang telah Allah turunkan dalam kitab suci. Ada pula asma yang Allah rahasiakan. Di tengah ketidakberdayaan kita, Rasulullah mengajarkan kita untuk menyeru semua asma-Nya. Ini menunjukkan bahwa kita telah bersandar sepenuhnya pada Allah, dan pada saat yang sama, kita telah memanggil-manggil-Nya dengan semua asma-Nya sebanyak harapan kita pada keputusan-Nya.

Bagian terakhir dalam doa ini merupakan permohonan kita. Nabi Muhammad mengajarkan kepada kita untuk memohon, “Jadikan Al-Qur’an sebagai penyejuk hatiku, cahaya bagi dadaku dan pelipur kesedihanku serta pelenyap bagi kegelisahanku.”

Kita memulai doa dengan menghamba pada-Nya, lantas menyeru asma-Nya, dan kemudian inti doa kita memohon kalam-Nya.

Al-Qur’an lah jawaban dari kegalauan hidup kita. Ayat-ayat suci ini adalah surat cinta dari langit untuk kita. Barangsiapa yang menjadikan al-Qur’an sebagai panduan hidupnya maka hilanglah segala duka dan derita. Al-Qur’an menyejukkan hati, Al-Qur’an adalah cahaya hati, Al-Qur’an pelipur kesedihan dan Al-Qur’an itu ada pelenyap kegelisahan.

Saat kita merasakan hati yang galau, bacalah doa berikut ini, kemudian mulailah membaca dan menyimak kandungan makna Al-Qur’an. Ketika seorang hamba telah menyerahkan jalan hidupnya kepada Allah, dan telah menyeru asma-Nya, maka Allah akan menjadikan Al-Qur’an sebagai jawaban atas segala doa.

Berikut ini doanya:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا أَصَابَ أَحَدًا قَطُّ هَمٌّ وَلَا حَزَنٌ فَقَالَ اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَابْنُ أَمَتِكَ نَاصِيَتِي بِيَدِكَ مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِي وَنُورَ صَدْرِي وَجِلَاءَ حُزْنِي وَذَهَابَ هَمِّي إِلَّا أَذْهَبَ اللَّهُ هَمَّهُ وَحُزْنَهُ وَأَبْدَلَهُ مَكَانَهُ فَرَجًا قَالَ فَقِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلَا نَتَعَلَّمُهَا فَقَالَ بَلَى يَنْبَغِي لِمَنْ سَمِعَهَا أَنْ يَتَعَلَّمَهَا

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang sedang galau dan bersedih, hendaklah membaca doa ini niscaya Allah akan memberinya jalan keluar.”

“Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba laki-laki-Mu, dan anak hamba perempuan-Mu. Ubun-ubunku berada di tangan-Mu. Hukum-Mu berlaku pada diriku. Ketetapan-Mu adil atas diriku. Aku memohon kepada-Mu dengan segala nama yang menjadi milik-Mu, yang Engkau namakan diri-Mu dengannya, atau Engkau turunkan dalam Kitab-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seorang dari makhluk-Mu, atau yang Engkau rahasiakan dalam ilmu ghaib yang ada di sisi-Mu, agar Engkau jadikan Al-Qur’an sebagai penyejuk hatiku, cahaya bagi dadaku dan pelipur kesedihanku serta pelenyap bagi kegelisahanku.” (HR. Ahmad)

Semoga kita bisa mengamalkan doa yang sangat baik ini. Bi haqqi Sayyidina Muhammad, Al-Fatihah. []


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 19 Agustus 2021. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

___________

Penulis: Nadirsyah Hosen

Editor: Hakim