Ijazah Shalawat Syajaratun Nuqud "Pohon Uang" dari Habib Saggaf

 
Ijazah Shalawat Syajaratun Nuqud
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Rezeki merupakan anugerah dari Allah SWT. Setiap manusia pasti mendapatkan rezeki. Dan rezeki itu ada berbagai macam rupanya. Karena itu, patutlah sebagai seorang makhluk Allah SWT untuk senantiasa bersyukur kepada-Nya. Karena, dengan syukur itu pula Allah SWT akan menambahkan rezeki.

Dalam setiap ikhtiar yang dilakukan untuk mengais rezeki, kita tidak bisa terlepas dari kehendak-Nya. Karena itu, sembari berikhtiar, berusaha dan bekerja, kita juga mengiringinya dengan doa-doa. Tapi doa itu banyak macamnya dan mempunyai khasiat yang beragam. Kalau terkait dengan kebutuhan kita soal ekonomi, atau keuangan misanya, maka ada satu riwayat dari Habib Saggaf bin Mahdi, Parung yang pernah memberikan ijazah shalawat yang dikenal dengan istilah Syajaratun Nuqud atau "Pohon Uang".

Santri-santri di Pesantren Al-Ashriyah Nurul Iman, Parung, mendapatkan ijazah tersebut dari Habib Saggaf. Selain memberikan ijazah tersebut kepada para santrinya, beliau juga menyampaikan ijazah ini kepada khalayak umum. Beliau mengatakan bahwa ijazah Syajaratun Nuqud tersebut di dapat dari gurunya ketika belajar di Al-Jazair.

Berikut ini redaksi ijazah dari Habib Saggaf bin Mahdi yang bernama Syajarotun Nuqud atau juga disebut shalawat “Pohon Uang”. 

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

"Ya Allah semoga Engkau limpahkan rahmat kesejahteraan kepada junjungan kami Muhammad dan kepada keluarganya."

Habib Saggaf mengatakan bahwa shalawat tersebut hendaknya dibaca ketika malam hari, waktu dimulainya adalah sehabis shalat Isya hingga matahari terbit dan dibaca sebanyak 400 kali.

Mengenai ijazah shalawat ini, beliau menceritakan, “Guru saya berkata, 'nanti pikulanmu ringan dan rezekimu banyak seperti punya pohon uang di depan rumah'.” 

Habib Saggaf membuktikan sendiri keutamaan dari shalawat tersebut. Beliau mengisahkan, bahwa dulu dirinya merupakan orang yang miskin, hingga akhirnya Allah menganugerahkan harta yang melimpah.

“Saya itu dulu miskin papah, istri saya itu bajunya cuma satu di badan. Kalau mau pergi periksa ke rumah sakit bersalin, itu tidak disuruh bayar, karena baju itu-itu saja yang dipakai,” kenang Habib.

Habib Saggaf kemudian menganjurkan agar ijazah shalawat Syajaratun Nuquq ini harus diamalkan secara istiqomah, supaya keutamaan dan keberkahan dari shalawat ini dapat dirasakan secara maksimal.

Semoga kita dapat mengamalkan secara istiqomah ijaza dari Habib Saggaf bin Mahdi yang berupa shalawat Syajaratun Nuqud tersebut, agar mendapat limpahan keberkahan dan juga syafaat Nabi Muhammad SAW. Amin. []


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 24 Agustus 2021. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

Editor: Hakim