Shalawat Peringan Siksa Kubur untuk Orang Tercinta

 
Shalawat Peringan Siksa Kubur untuk Orang Tercinta
Sumber Gambar: Ilustrasi/Bincang Syariah

Laduni.ID, Jakarta – Semua manusia pasti akan mati dan membawa serta amalnya di dunia, semua amal baik dan amal buruknya di dunia pasti mendapat balasan yang Allah berikan. Setelah habis masa waktunya di dunia (mati), manusia akan hidup di alam barzah. Di alam kubur inilah sebagian dari perbuatannya mendapat balasan, amal buruk akan diganjar dengan siksaan sesuai dengan beratnya perbuatan dosa yang dilakukan, sedangkan amal baiknya sebagian dibalas berupa diringankan siksa kuburnya.

Selain perbuatan baik yang dilakukan semasa hidup, keringanan siksa kubur juga bisa diberikan Allah berkat orang-orang yang mendoakannya. Dalam kitab Bughyatul Mustarsidin karangan al-Habib 'Abdur Rahman bin Muhammad bin Husain bin 'Umar al-Masyhur, disebutkan bahwa:

قال رسول الله ﷺ: ما من عبد يقول ثلاث مرّات عند قبر ميّت: "اَللّٰهمَّ بحقّ سيّدنا محمدٍ وآل سيّدِنَا محمّد لا تعذبْ هذا الميّت" إلا رفع عنه العذاب يوم ينفخ في الصّورِ

Baginda Rasulullah SAW bersabda: "Tidaklah seorang hamba yang membaca tiga kali di depan kubur mayit:

اَللَّهُمَّ بِحَقّ سيّدِنَا مُحمَّدٍ وَآلِ سيّدِنَا مُحَمَّدٍ لَا تُعَذّبْ هَذَا الۡمَيّتَ

Allahumma bihaqqi Sayyidina Muhammadin wa ali sayyidina Muhammadin la tu'adzdzib hadzal mayyit

Maka ia tidak akan disiksa sampai hari kiamat."

Al Habib Ali bin Abdurrahman Al Masyhur dalam Kitab Lam'atin Nur juga pernah berkata terkait doa yang diperuntukkan bagi mayit yang mendapat siksaan, semikian redaksinya:

هذه الصلاة إذا قرئت على الميت أخرج من النار ولو كان في قعر جهنم وهي:

Shalawat ini jika dibacakan pada mayit, maka mayit tersebut akan diselamatkan dari api neraka meskipun ia berada di dasar Neraka Jahannam. Shalawatnya adalah:

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ وَشَرِّفْ وَكَرِّمْ عَلَى سَيِدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِ الْكَامِلِ وَعَلَى آلِهِ صَلَاةً لَا نِهَايَةَ لَهَا كَمَا لَا نِهَايَةَ لِكَمَالِكَ وَعَدَدَ كَمَالِهِ

Allahumma shalli wasallim wabarik wa syarrif wa karrim 'ala sayyidina muhammadinin nabiyyil kamil wa 'ala alih shalatan la nihayata laha kama la nihayata likamalika wa 'adada kamalih

Al-Habib Quraisy Baharun pernah memberikan penjelasan terkait shalawat tersebut, beliau berkata jika shalawat tersebut sangat bermanfaat bagi mayit, sebab mereka (orang yang sudah wafat) mendapatkan keberkahan rahmat dan pahala dari shalawat tersebut.

Dalam beberapa kitab shalawat juga disebutkan bahwa shalawat tersebut tidak hanya bermanfaat untuk orang-orang tercinta yang sudah wafat, namun bermanfaat juga bagi mereka yang masih hidup, seperti dapat memperlancar datangnya rezeki, sebagai ikhtiar mendapatkan akhlak yang baik, selamat di dunia maupun di akhirat, dan lain sebagainya.


Editor: Daniel Simatupang