Kisah Gus Dur dan Jenderal L.B Moerdani: Misteri di Balik Lepasnya Timor-Timur

 
Kisah Gus Dur dan Jenderal L.B Moerdani: Misteri di Balik Lepasnya Timor-Timur
Sumber Gambar: Ilustrasi Gus Dur dengan Benny Moerdani. tirto.id/Fuadi

Laduni.ID, Jakarta – KH Abdurrahman Wahid atau akrab dipanggil Gus Dur selalu memiliki hubungan yang unik dengan suatu kelompok masyarakat, entah itu dengan lintas suku, agama, ras, atau bahkan dengan rakyat kecil dan penggedhe negeri ini.

Salah satu yang menarik adalah hubungannya dengan Jenderal L. B. Moerdani. Pertemuan Gus Dur dengan Benny Moerdani pada tahun 1975 dalam sebuah upacara, menjadi awal kedekatan kedua tokoh ini. Gus Dur kerap dipinta oleh Benny Moerdani untuk menemani sang jenderal itu dalam beberapa tugas pentingnya, salah satu yang jarang diketahui adalah saat menyirami 26 ibu kota provinsi.

Gus Dur mengisahkan momen itu ke dalam sebuah tulisan berjudul “Orang Besar”. Suatu hari Gus Dur diminta oleh Benny Moerdani untuk menemaninya dalam sebuah perjalanan ke Surabaya menggunakan pesawat dinas Panglima ABRI.

Sesampainya di Surabaya, mereka telah ditunggu oleh sebuah mobil yang akan membawa keduanya menuju ke desa Grobokan, berjarak hanya beberapa kilometer ke arah Nganjuk.

“Kami berhenti di sebuah rumah. Ketika masuk di bagian depan rumah itu, baru saya tahu bahwa kami bertemu dengan Haji Abdullah Sidiq,” tulis Gus Dur.

Haji Abdullah Sidiq lantas mengeluarkan sejumlah botol berisi air dari dalam rumah, Benny Moerdani dan ajudan lalu mengangkat botol-botol yang sudah diikat satu sama lain itu ke dalam mobil.

“Haji Abdullah Sidiq minta agar botol-botol itu dikirimkan ke semua Ibukota propinsi untuk dituangkan isinya relatif di tengah-tengah kota,” kata Gus Dur.

Setelah berpamitan, Gus Dur dan Benny bertolak kembali ke Jakarta dengan tetap mengikuti arahan dari Haji Abdullah Sidiq. Beberapa hari kemudian, Gus Dur kembali bertemu dengan Benny Moerdani, di gedung Badan Intelijen Strategis (Bais) di jalan Saharjo.

“Botol air itu hanya ada 26 buah. Sudah saya kirimkan semua ke tiap Ibukota Propinsi, kecuali ke Dilli, jangan-jangan Timor-Timur tidak terliput oleh airnya Pak Abdullah Sidiq,” kata Benny Moerdani seperti ditulis Gus Dur.

Gus Dur sendiripun tidak mengetahui hubungan antara botol itu dengan Kota Dili yang belum disiram oleh air pemberian Haji Abdullah Sidiq, namun seperti yang telah diketahui, Timor-Timur saat ini sudah bukan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Masih banyak misteri yang menyelimuti penyiraman 26 ibukota provinsi itu, seperti siapa yang melakukan penyiraman? Apa hubungan antara Benny Moerdani dengan Haji Abdullah Sidiq? Melalui siapa Benny Moerdani mengenal Haji Abdullah? Siapa itu Haji Abdullah Sidiq? Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang bahkan Gus Dur pun tak bisa menjawabnya.

Wallahua’lam

Disarikan dari tulisan Gus Dur “Orang Besar


Editor: Daniel Simatupang