Kekuatan Hafalan Imam Al-Bukhari dan Cara Memilikinya

 
Kekuatan Hafalan Imam Al-Bukhari dan Cara Memilikinya
Sumber Gambar: As’adiyah Pusat

Laduni.ID, Jakarta – Imam Muhammad bin Ismail Al-Bukhari (W. 256 H) memiliki kekuatan hafalan yang luar biasa kuatnya. Ketajaman hafalan beliau diakui oleh para ulama. Diantara mereka ada yang menyebutkan bahwa imam al-Bukhari bisa menghafal sebuah teks hanya dengan membacanya sekali saja, tanpa perlu mengulang. Kemampuan ini sama dengan apa yang dimiliki oleh Imam Muhammad bin Idris Al-Syafi'i.

Dalam kitab Tadzkirah Al-Huffadz, Muhammad bin Abi Hatim Al-Warraq berkata:

Saya mendengar Hasyid bin Ismail (W. 261 H) pernah menceritakan, “Dulu, Abu 'Abdillah Muhammad bin Ismail (Imam Al-Bukhari) pergi bersama kami untuk mendatangi para ahli hadis di Bashrah. Waktu itu beliau masih belia, setiap hadir, Imam Bukhari kecil tidak terlihat menulis hadis yang disampaikan oleh gurunya. Hal itu terus berulang selama beberapa hari. Suatu hari, kami pun bertanya mengenai hal tersebut, ‘Kamu bersama kami mendengarkan hadis tapi tidak mencatatnya? Sebetulnya apa yang sedang kamu lakukan?’”

Enam belas hari pun berlalu, kini Imam al-Bukhari menghampiri mereka untuk menjawab pertanyaan yang dulu pernah ditanyakan. “’Kalian sering bertanya dan mendesakku, sekarang coba tunjukkan apa yang telah kalian tulis,’ kata imam al-Bukhari. Kami pun mengeluarkan hasil catatan yang berhasil kami tulis, jika ditotal, semuanya berjumlah lebih dari 15.000 hadis. Setelah itu, Imam Al-Bukhari mulai menyebutkan semua hadis tersebut melalui hafalan yang ia miliki, sembari mendengarkan hafalan beliau, kami sibuk membenahi tulisan kami melalui hafalan beliau. Imam al-Bukhari berkata, ‘Apa kalian mengira bahwa selama ini aku hanya main-main, dan hanya menyia-nyiakan waktu?!’ Kami pun sadar bahwa tidak ada yang bisa melebihi kemampuan yang dimiliki oleh imam al-Bukhari.”

Di antara kisah yang menunjukkan kuatnya hafalan beliau adalah kisah yang disampaikan oleh Al-Imam Ibnu Katsir dalam kitab Al-Bidayah wa Al-Nihayah, saat Imam al-Bukhari berada di Samarkand. Saat beliau berada disana, 400 ulama hadis datang untuk menguji beliau dengan hadis yang sanad dan nama periwayatnya sudah dicampuradukkan, mengubah sanad Syam ke sanad Hijaz, dan seterusnya.

Setelah dicampuradukkan, mereka membacakan hadis tersebut di hadapan Imam al-Bukhari. Dengan cepat, Imam al-Bukhari sadar akan kesalahan yang ada, beliau mengoreksi hadis tersebut dan mengembalikan matan hadis kepada sanad yang benar, dan membenahi semua sanad yang dicampuradukkan. Para ulama yang hadir takjub, mereka menyaksikan bahwa tidak ada satupun kesalahan saat Imam al-Bukhari mengoreksi penempatan sanad hadis.

Imam al-Bukhari pernah ditanya tentang bagaimana orang mendapatkan hafalan yang kuat, “Apakah ada obat tertentu agar seseorang memiliki hafalan yang kuat?” Beliau menjawab, “Aku tidak tau obat tersebut. Aku tidak mengetahui sesuatu yang lebih bermanfaat untuk menguatkan hafalan selain memiliki keinginan yang kuat, dan rajin menelaah.”

Kamis, 9 September 2021

Oleh: Fahrizal Fadhil


Editor: Daniel Simatupang