Semoga Semua Makhluk Hidup Nyaman dan Bahagia

 
Semoga Semua Makhluk Hidup Nyaman dan Bahagia
Sumber Gambar: Foto Ist

Laduni.ID, Jakarta - Dawuh Imam Ghozali, yang bisa mengajarkan kita untuk bisa tahu caranya mencintai Gusti Allah hanyalah orang arif. Karena orang arif tidak ada yang dicintainya kecuali Gusti Allah.

Orang arif adalah orang mengetahui dengan benar hakikat kecintaan pada sesuatu. Mereka tampak mencintai makanan, cinta kemewahan, cinta keluarga, cinta hewan, cinta negara. Namun semua cinta itu dicintai karena jadi sarana untuk mendekat pada Yang Paling Dicinta oleh mereka, yaitu Gusti Allah.

Semua orang arif itu juga bisa menunjukkan cara mencintai Gusti Allah. Karena mereka tahu bahwa Gusti Allah punya kekasih, yaitu Kanjeng Nabi Muhammad SAW, maka mereka jadi tahu bahwa gak ada jalan lain menuju Gusti Allah kecuali jalannya Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Maka, orang arif itu kebanyakan ulama karena tahu dengan benar syariat Kanjeng Nabi Muhammad.

Baca juga: Biografi Imam Al-Ghazali

Makanya, gak usah baper kalo ada ulama yang suka berpakaian parlente, berarti beliau menghindari pemberian makhluk. Ada ulama yang menyimpan rapat hartanya, biar orang gak timbul thomak karena dirinya. Ada ulama yang suka ngomong kasar, berarti beliau gak suka dipuji. Ada ulama yang punya usaha, biar tidak disebut penjual agama oleh Gusti Allah. Ada yg suka gebyar maulidan, berarti mereka ingin menunjukkan cintanya kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW.

Jadi kita perlu memperbesar husnudzon pada orang arif. Karena perilaku orang arif itu selalu ditujukan demi kecintaannya pada Gusti Allah. Seaneh apapun perilaku itu, mereka tidak peduli. Asal sesuai petunjuk Kanjeng Nabi, mereka senang melakukannya.

Seperti cerita Mbah Yai Muchtar Syafa'at Banyuwangi tentang sikap aneh beliau yang sangat sayang hewan. Mbah Yai Syafa'at tidak pernah mau mengusir nyamuk yang menggigit tubuhnya. Bila ada orang yang hendak mengusir nyamuk itu, maka beliau melarangnya.

“Biarkan nyamuk ini minum dari darah yang telah dijadikan sebagai bagian rezekinya oleh Gusti Allah,” dawuh beliau.

Lalu ada pula cerita lain tentang betapa sayangnya beliau pada hewan. Ada seekor kucing yang satu hari tidur di lengan baju milik Mbah Yai Syafa’at. Bukannya mengusir kucing itu, tapi Mbah Yai Syafa'at justru membiarkan kucing itu tidur hingga nanti bangun dan pergi sendiri.

Baca juga: Riwayat Syaikh Nasidan bin Aidan, Sang Wali dari Panongan

Ketika masuk waktu sholat, Mbah Yai juga tak membangunkan kucing itu. Tetapi Mbah Kiai Syafa’at malah menggunting lengan baju yang dipakai alas tidur oleh si kucing, lalu bajunya dipakai sholat. Baru setelah usai sholat, setelah kucing itu bangun dan pergi, Mbah Yai Syafa'at mengambil kembali lengan bajunya itu lalu menjahitnya lagi.

Semua itu beliau lakukan karena kecintaan beliau pada Gusti Allah. Yaitu lewat mencintai makhluk-makhluk-Nya, sesuai petunjuk Kanjeng Nabi Muhammad SAW.

Mugi manfaat.

 

______________________________________________
Oleh: Mas ustadz merangkap juragan kopi Fahmi Ali N H

#AyoNyarkub #ArbainFiUshuliddin #ImamGhozali