Daftar Makam yang Wajib Dikunjungi Saat Berziarah ke Makam Syaikhona Kholil Bangkalan

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
 
Daftar Makam yang Wajib Dikunjungi Saat Berziarah ke Makam Syaikhona Kholil Bangkalan
Sumber Gambar: Tangteks/Makam Sunan Mertoyoso

Laduni.ID, Jakarta – Syaikhona Kholil Bangkalan adalah seorang ulamanya para ulama, banyak para ulama besar Nusantara lahir dari pesantren beliau, sebut saja Hadratussyekh KH. Hasyim Asy’ari, KH. As’ad Syamsul Arifin, KH. Abdul Wahab Hasbullah, KH. Bisri Syansuri, dan masih banyak lagi.

Makam Syaikhona Kholil berada di Desa Martajasah, Bangkalan, Madura. Namun selain makam Syaikhona Kholil, adapula makam-makam waliyullah lain yang tak jauh dari lokasi makam Syaikhona Kholil.

1. Makam Syekh Abdul Adhzim Al Maduri

Di sebelah utara, jika berjalan sedikit, terdapat Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang berpagar tembok. Di TPU tersebut dimakamkan seorang waliyullah, guru dari Syaikhona Kholil Bangkalan dan guru dari Syekh KH. Zaenal Abidin Kwanya, yaitu Syekh Abdul Adhzim Al Maduri, mursyid Agung Thariqah Naqsabandiyah.

Diriwayatkan bahwa beliau adalah seorang mursyid thariqah yang pertama kali membawa thariqah Naqsabandiyah ke Madura dari Mekkah.

Dalam salah satu riwayat Syaikhona Kholil tentang gurunya tersebut, beliau berkata, “Siapa yang menziarahiku tapi tidak menziarahi Guruku ibarat ia pergi ke Mekkah tapi tak berziarah ke Madinah.” Oleh karena itu, banyak orang yang berziarah ke makam Syekh Syekh Abdul Adhzim Al Maduri, baik sebelum ataupun sesudah berziarah ke makam Syaikhona Kholil Bangkalan.

2. Makam Abah Syaikhona Kholil Bangkalan

Bergeser ke sebelah setalan, tidak jauh dari Masjid Agung Syaikhona Kholil, ada TPU Martajasah. Berjarak 100 meter dari pesarean Syaikhona Kholil, melalui jalan setapak, dan menyusuri gang kecil maka akan nampak sebuah TPU. Disediakan juga petunjuk jalan bagi para jamaah yang hendak berziarah ke TPU tersebut.

Di sana terdapat makam dari ayahanda Syaikhona Kholil, yaitu KH. Abdul Latif. Adapula makam KH. Asror Langgundih (kakek KH. Abdul Latif), dan makam KH. Kaffal (menantu KH. Abdul Latif).

3. Makam Sunan Mertoyoso

Bergeser sedikit dari makam abah Syaikhona Kholil, masih dalam satu komplek, terdapat makam salah satu santri Raden Mohammad Ali Rahmatullah atau Sunan Ampel. Dia adalah Khalifah Husein Al-Yamani atau Sunan Mertoyoso.

Makamnya berdampingan dengan makam sang istri, Nyai Gede Tondo, nampak tidak ada perbedaan yang jauh di antara makam keduanya. Secara umum hanya terdapat tonjolan di bagian atas batu nisan sebagai penanda makam laki-laki.

4. Makam Raden Bagus Ario Mancanegoro

Bergeser ke sebelah timur dari TPU Martajasah, ada bangunan tembok kuno serta Gapura Paduraksa yang terlihat sangat tua. Di sanalah tempat dimakamkannya Raden Bagus Ario Mancanegoro, saudara angkat Jaka Tingkir, yang juga dikenal sebagai Ulama Keraton se-Madura di zaman Cakraningrat I.

Ke semua makam tersebut masih berada di Desa Martajasah, Bangkalan, Madura. Sehingga jika Anda sedang berziarah ke makam Syaikhona Kholil, maka jangan lewatkan pula makam-makam para masyayikh di atas.

Disadur dari Ibnu Chotib Asmoroqondi
Sumber foto: Komisariat PMII STAIS, Tangteks, FB Raden Mas Sutowijoyo 


Editor: Daniel Simatupang