Gelar Mukerwil I, Jatman Banten Usung Tema “Teguh Berthariqah dan Damai Bernegara”

 
Gelar Mukerwil I, Jatman Banten Usung Tema “Teguh Berthariqah dan Damai Bernegara”
Sumber Gambar: Dok. Laduni.ID (ist)

Laduni.ID, Jakarta – Pengurus Idaroh Wustho Jam'iyah Ahlith Thariqah Mu'tabaroh an-Nahdlyiah atau JATMAN Provinsi Banten telah selesai melaksanakan Musyawarah Kerja Wilayah I (Mukerwil) di Pondok Pesantren Miftahul Khaer 1, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang pada Sabtu (22/1/2022) lalu.

JATMAN sendiri merupakan organisasi badan otonom Nahdlatul Ulama (NU) yang menghimpun para ulama-ulama thariqah mu’tabarah di Indonesia. Dikutip dari NU Online (12/6/2019), organisasi yang didirikan pada Juli 1979 ini bertujuan untuk mengusahakan berlakunya syariat Islam lahir dan batin dengan berhaluan Ahlussunnah wal Jamaah yang berpegang kepada salah satu mazhab empat; mempergiat dan meningkatkan amal saleh lahir dan batin menurut ajaran ulama shalihin dengan suatu janji setia (bai’ah shalihah); menyelenggarakan pengajian (khususi) dan menyebarkan ilmu yang bermanfaat (ulumun nafi’ah).

Kegiatan yang mengusung tema “Teguh Berthariqah dan Damai Bernegara” ini merupakan wujudnyata dari para ulama-ulama thariqah dalam mengawal ideologi dan teologi ahlussunnah wal jama’ah an-nahdliyah. Serta menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Ketua Pelaksana Mukerwil I JATMAN Provinsi Banten, Gus Hamdan Suhaemi, dalam unggahan Facebook pribadinya mengungkapkan peran para ulama thariqah dalam menjada NKRI.

“Kehadiran ulama tarekat untuk memperkuat Indonesia dengan doa dan dzikir. Mereka jumlahnya banyak yang tiap hari mendoakan kedamaian dan persatuan negeri kita ini, tanpa diminta, tanpa diperintah,” tulis Gus Hamdan di akun Facebook pribadinya, Ahad (23/1/2022).

Gus Hamdan juga mengajak seluruh umat Islam di Indonesia untuk terus bersyukur atas kehadirah para ulama thariqah, sebab tanpa diketahui oleh siapapun ulama thariqah senantiasa menjaga ahlussunnah wal jamaah an-nahdliyah dan NKRI.

“Kita patut bersyukur atas peran dan kehadiran mereka dalam upaya tersebut. Maka untuk tidak tercecer, Jatman merangkulnya untuk bersatu,” pungkasnya.


Editor: Daniel Simatupang