Filosofi Anak Panah yang Ditarik Mundur

 
Filosofi Anak Panah yang Ditarik Mundur
Sumber Gambar: Kampus Production dari Pexels

Laduni.ID, Jakarta – Semua orang pasti pernah menyaksikan keadaan hidup seseorang baik dari teman, tetangga, saudara, bahkan diri sendiri yang membuat hidupnya ditarik mundur jauh dari harapan.

Bahkan, terkadang semangat yang muncul berapi-api dalam diri sendiri untuk mencapai sebuah tujuan seketika bisa hilang dan, bahkan lenyap dari peredaran.

Pernahkan Anda melihat atau bahkan merasakan bahwa orang-orang yang pernah dilihat (atau bahkan diri sendiri) mengalami kemunduran seperti di atas, lalu tiba-tiba melesat cepat ke depan dan meraih banyak hasil?

Bahwasannya kita adalah seperti anak panah. Ada masa anak panah itu melesat cepat terlepas dari busurnya menuju sasaran yang dimaksudkan. Ada masanya anak-anak panah itu harus istirahat dalam kantong-Nya. Namun di saat yang diperlukan, anak panah itu akan dipasang dalam busur-Nya ditarik kebelakang sejauh mungkin untuk mencapai suatu sasaran.

Semakin jauh tarikannya, semakin jauh pula jarak yang akan ditempuh. Semakin panjang rentang busur menarik ancang-ancang, makin cepat pula anak panah itu melesat.

Jadi, Jika Anda seperti dalam keadaan yang mundur, bersabarlah: Mungkin Allah SWT tengah meletakkanmu di busur-Nya. Menariknya jauh-jauh ke belakang, agar disaat Anda di lepaskan, maka akan memiliki daya dorong yang sangat kuat untuk mencapai sasaran.

Dan jika Anda melihat seorang teman seperti tengah mengalami kemunduran, jangan buru-buru menghakimi dengan mengatakan “Apinya telah padam” atau “Jangan-jangan dia ada dosa” Jadilah teman yang baik, yang mendampingi di saat temanmu sedang “dimundurkan” karena dengan demikian kau ikut menjaganya agar tidak sampai putus asa dan terkulai.

Kamu, aku, dia, mereka, kita adalah anak-anak panah ditangan Allah SWT. Hidup untuk mencapai suatu sasaran yang sudah ditetapkan

Semuanya harus didasari dengan semangat, kesabaran, ketekunan dalam kebenaran, dan senantiasa istiqomah dan tetaplah berdoa memohon kepada Allah, niscaya Allah akan memberi lebih dari yang kita mohonkan.


Editor: Nasirudin Latif