Tahukah kalian pada malam proklamasi tak ada makan sahur selayaknya umat Islam saat berpuasa.
Selanjutnya Maulana Nuh Maghrobi meminta kepada KH. Nur Hamim Adlan untuk mengamalkan surat Fatihah 1000 X dan kalimah tahlil 1000 X, jika pada saat mengamalkan bumi bergoyang maka itu benar makamnya.
Nama besar Kiai Aji Gunung Sampang, terkait erat dengan tiga santri pamungkasnya. Yaitu Kiai Agung Raba (Pademawu, Pamekasan), Kiai Abdul Allam (Prajjan, Sampang), dan Kiai Abdul Jabbar, atau yang dikenal dengan sebutan Kiai Napo atau Buju’ Napo (Omben, Sampang).
Di hari lahir NU yang ke-94 ini, saya ingin mengenang seorang pejuang NU asal Kalisat, Jember, Jawa Timur. Beliau lahir di Desa Bragung, Guluk-guluk, Sumenep. Nama lahir beliau adalah Musikan, dari ayah bernama Abdul Hamid (Kiai Judhi) dan ibu bernama Mulani (Nyai Judhi). Kelak setelah naik haji beliau berganti nama menjadi Haji Baihaqi.
Ketika Rasulullah SAW wafat siapa yang memandikan jenazah beliau?
Tak lama setelah misi tidak percaya Parlemen bentukan Nasution di tahun 1967 dan MPRS menunjuk Soeharto sebagai Presiden RI, Bung Karno menerima surat untuk segera meninggalkan Istana dalam waktu 2 X 24 Jam.
Tulisan ini menceritakan tentang seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang jenazahnya dimandikan oleh malaikan.
Kiai Haji Noer Alie adalah seorang ulama yang berasal dari Jawa Barat yang merupakan pahlawan nasional Indonesia. Tahun 1950, Noer Ali diangkat sebagai Ketua Masyumi Cabang Jatinegara.
Puncak Ketegangan Letjen Hartono dengan Soeharto adalah saat Bung Karno yang ketika tahun 1965 1967 menjadi bulan-bulanan media, bahkan dunia internasional, karena dianggap sebagai orang yang bertanggung jawab atas Gerakan 1 Oktober 1965 (Gestok).
Di kota Mekah ia bermukim di kediaman Syeikh Isa Palembang yang telah menjadi penduduk tetap kota Mekah dan belajar berbagai disiplin ilmu agama dari sejumlah ulama besar yang mengajar di sana.